..: SolitudeInMind's Registered Copyright :..

Wednesday, September 14, 2005

Walid

Kita sering duduk berdua
Di waktu dan ruang yang sama
Tanpa sepatah bicara
Bersama kebisuan suasana

Pernah terlintas di benakku
Apakah yang ada di benakmu?
Adakah sama denganku?
Menanti pembuka bicara bisu?

Sesekali ku mencuri pandang
Mencari persamaan yang ada
Pada wajahmu dan wajahku
Pada sikapmu dan sikapku

Sambil merenung anak jariku
Dalam diam aku mengakui
Banyak sifat dan sikapmu ku warisi
Tapi kenapa kita tidak serasi?

Aku sering rasa terasing
Lantas ku asingkan diri
Membina tembok antara kita
Membunuh kemesraan yang entah ke mana

Adakalanya ingin ku selami hatimu
Agar dapat ku ketahui
Sayangkah kau kepadaku?
Selama usiaku tak pernah
Terdengar kata sayang darimu

Ketika ku melangkah kaki
Meninggalkan naunganmu
Untuk belajar berdikari
Kau pegang tanganku
Ku sambut dan ku cium

Katamu "Kau telah dewasa
bukan puteri kecil yang dulu
ku gendong ke sana-sini
ku canangkan ke seluruh alam
inilah puteri tunggalku"

Tersipu aku mendengar bicaramu
Kemudian ku renung anak matamu
Ku lihat butiran jernih
bergenang di kelopaknya
Tersenyum kau dan aku
Menyembunyi rasa

Pesanmu penamat bicara
"Setiap langkahmu kau bawa
bersama maruah diri, keluarga,
agama dan bangsa.
Jagalah ia kerana bersamanya
berserta maruah Walidmu"



2 JamadilAkhir 1420
12 September 1999
8.10 am

Note: Sajak ini ku tulis khas buat Walidku (ayahku) Ma'arop Bin Abdullah (4 Januari 1948 - 8 september 2005) dan ku hadiahkan kepadanya pada sambutan hari lahirnya yang ke-52 tahun pada tahun 2000. Semoga Allah s.w.T mencucuri Rahmat dan kasih sayang-Nya kepada rohnya.

No comments: